Banyak cara untuk mengharumkan nama bangsa, salah satunya melalui cabang olah raga, Semua negara berlomba-lomba untuk menciptakan atlet-atlet terbaiknya untuk membawa benderanya hingga berkibar di kancah dunia.
Berikut ini adalah daftar 10 atlet terbaik Indonesia versi Warung Santai yang pernah mengharumkan dan mengibarkan Bendera Merah Putih di ajang-ajang bergengsi dunia.
10. Suryo Agung Wibowo
Suryo Agung Wibowo adalah seorang pelari Indonesia spesialis 100 meter. Suryo dikenal sebagai manusia tercepat se Asia Tenggara karena dua kali memecahkan rekor lari 100 m putra SEA Games. Catatan waktu terbaiknya saat ini adalah 10,17.
Ia tampil dalam Kejuaraan Tertutup Dunia 2003, Kejuaraan Dunia 2003, dan Olimpiade Beijing 2008 namun gagal melewati babak penyisihan. Catatan waktunya di Beijing adalah 10,46 detik.
Catatan waktu terbaiknya 10,17 detik yang dicetak pada SEA Games 2009 memecahkan rekor sea games sebelumnya 10,25 detik yang juga dicetak oleh Suryo pada SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima. Selain itu rekor baru ini juga memecahkan rekor nasional 10.20 detik atas nama Mardi Lestari yang telah bertahan selama 20 tahun dan merebut medali emas di nomor Lari 200 meter. Di SEA GAmes 2007, ia juga meraih medali emas pada nomor lari 200 m serta medali perak di nomor estafet 4 x 100 m bersama dengan John Herman Muray, Asrul Akbar dan Taufik Rahmadi.
.
9. Ade Rai
Ade Rai merupakan seorang atlet binaraga Indonesia. Pria berdarah Bali ini pernah meraih beberapa prestasi nasional dan internasional selama berkarier sebagai binaragawan.
Pada awalnya Ade Rai sempat menggeluti cabang olahraga bulutangkis tetapi ternyata takdir membawanya ke dunia binaraga. Ia berhenti menggeluti olah raga bulutangkis tahun 1987 lantaran kesibukan sekolah. Ade Rai Kuliah di jurusan Hubungan Internasional di Universitas Indonesia dan Tahun 1995, lulusan FISIP Universitas Indonesia jurusan Hubungan Internasional ini meraih prestasi Internasional pertamanya yakni Mr.Asia. Dengan kemajuan tubuhnya yang semakin atletis, Ade Rai memutuskan untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan. Mulai dari kejuaraan dalam lingkup kecil, kemudian nasional dan akhirnya internasional. Segudang prestasi telah diraihnya, diantaranya National Champion yang ia raih berturut-turut 1994, 1995, 1996, 1997, 1998 dan 1999; Mr ASIA 1995 dan 1998; Asian Pro-Am Classic Winner 1996; Musclemania Overall Winner 1996; Life Time Drug Body Builder.
Dengan persiapan yang baik, Ade Rai berhasil keluar sebagai juara Musclemania World ini di kelasnya (Berat Ringan) dan sebagai juara umum (Overall). Dengan modal kemenangan ini dan gelar juara nasional, Ade Rai dipercaya untuk mengikuti kompetisi multi-event Asia Tenggara (SEA Games) tahun 1997, di mana pada ajang tersebut ia meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Tahun 1998, Ade Rai kembali mewakili Indonesia ke ajang Mr.Asia Pro/Am Classic dan meraih gelar juara di sana. Tahun 2000 adalah tahun terakhir Ade Rai bertanding di ajangbinaraga Internasional. Dua gelar Juara Dunia-Superbody Professional dan
Musclemania Professional, diraih pada tahun yang sama.Dengan persiapan yang baik, Ade Rai berhasil keluar sebagai juara Musclemania World ini di kelasnya (Berat Ringan) dan sebagai juara umum (Overall). Dengan modal kemenangan ini dan gelar juara nasional, Ade Rai dipercaya untuk mengikuti kompetisi multi-event Asia Tenggara (SEA Games) tahun 1997, di mana pada ajang tersebut ia meraih juara pertama dan menyumbangkan medali emas untuk Indonesia. Tahun 1998, Ade Rai kembali mewakili Indonesia ke ajang Mr.Asia Pro/Am Classic dan meraih gelar juara di sana. Tahun 2000 adalah tahun terakhir Ade Rai bertanding di ajangbinaraga Internasional. Dua gelar Juara Dunia-Superbody Professional dan
8. Soetjito Soentoro
Di Piala Yunior Asia, Soetjipto Soentoro menjadi top skorer dengan 14 gol. Gol-golnya dihasilkan ketika Indonesia mencukur Taiwan 14-0 dan Jepang 13-1. Meski pada akhirnya Indonesia menjadi juara ketiga setelah tumbang oleh Burma (sekarang Myanmar) di semifinal yang akhirya menjadi Juara. Aksinya di Piala Yunior Asia membawanya menjadi pemain yang diandalkan dan dipromosi ke tim senior.
Pada tahun 1965, dalam lawatan PSSI ke Eropa. Tim nasional yang di manajeri oleh Maulwi Saelan (Kolonel,Wakil Komandan Pasukan Pengawal Presiden RI ketika itu) membawa mereka melawan dua klub tangguh Eropa, Feyenord-Belanda dan Werder Bremen-Jerman.
9 Juni 1965, Soetjipto Soentoro yang dipercaya menjadi kapten tim PSSI menghadapi Juara Liga Kompetisi Divisi Utama, Belanda yang saat itu dikapteni oleh Guus Hiddink. Si Gareng main kesetanan, setelah melewati tiga pemain belakang Feyenord pada menit kedua babak pertama ia menciptakan gol yang bertahan sampai babak pertama berakhir. Meski skor berakhir 1-6 bagi kemenangan Feyenord itu tidak lebih disebabkan faktor wasit dan bersifat politis.
14 Juni 1965, pada lawatan keduanya di Jerman Barat melawan Juara Bundesliga, Werder Bremen, si Gareng dan kawan-kawanng membuat kejutan. Pertandingan berlangsung dramatis, tercipta banyak gol dan penuh semangat juang. Meskipun kalah 5-6 tetapi pelatih Werder Bremen yang merangkap pelatih nasional Jerman Barat,Herr Brocker terang-terangan memuji dan menawarkan Soetjipto,Max Timisela dan John Simon bermain untuk klub Werder Bremen. Namun, tawaran simpatik itu ditolak oleh Kolonel Gatot Suwago. "Mereka lebih mencintai main untuk bangsanya." ujar sang Kolonel. Alasan lain karena Soetjipto dan kawan-kawan sedang dalam rangka persiapan Asian Games 1966 di Tokyo.
Beberapa Prestasi Si Gareng bersama Tim Nasional antara lain, 1959 - Juara III Piala Yunior Asia, Top Skorer 14 gol, 1967-1968 - Terpilih sebagai Pemain All Star Asia, 1968 - Juara I Aga Khan Gold Cup-Pakistan, - Juara I Kings Cup I-Bangkok,Thailand, 1969 - Juara I Merdeka Games,Malaysia - Top Skorer 11 gol, 1970 - Medali Perak Asian Games, Bangkok.
7. Richard Sambera
Adalah perenang putra andalan Indonesia. Ia eksis dari tahun 1980-an, 1990-an dan 2000-an ini. Prestasinya antara lain memperoleh medali emas di Sea Games, medali Perunggu Asian Games dan beberapa medali kejuaraan renang Asia maupun dunia.
Richard Sam Bera mengukir sejarah prestasi sebagai pemegang rekor SEA Games cabang Renang 100 M. Prestasinya antara lain dengan dengan meraih medali emas pertamanya pada SEA Games tahun 1989 ketika Richard masih berusia 18 tahun. Di tahun berikutnya, Richard meraih medali perunggu di ajang Asian Games Beijing untuk cabang Renang 100 M. Ia pun kembali menorehkan prestasinya dengan tinta emas dengan mendapatkan medali emas di SEA Games tahun 1991, kemudian disusul berturut-turut di tahun 1995, 1997, 1999, 2001, dan terakhir di tahun 2005, yang menjadikannya pemegang rekor.
Tidak hanya berjaya di cabang Renang 100 M, Richard juga memenangkan medali emas di SEA Games untuk cabang Renang 50 M berturut-turut mulai tahun 1995, 1997, 1999, dan terakhir di tahun 2001. Pada tahun 2000, Richard berhasil mendapatkan medali perak di ajang World Swimming Championship untuk cabang Renang 50 M, yang saat itu diadakan di Hongkong. Richard Sam Bera juga seorang pemegang rekor United States National College untuk cabang Renang 100 M.
Selain memegang rekor di ajang internasional, Richard juga merupakan pemegang rekor nasional untuk cabang Renang 50 M, 100 M, dan 200 M, dan terpilih sebagai Best Indonesian Athlete SIWO PWI pada tahun 2001.
6. Yayuk Basuki
Adalah pemain tenis dari Indonesia dan dunia yang terkenal pada era tahun 1990-an. Ia memulai karier profesional pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen profesional. Sepanjang kariernya, Yayuk berhasil memperoleh enam gelar tunggal Tur WTA dan sembilan gelar dari ganda. Prestasi terbaiknya dalam turnamen Grand Slam adalah mencapai babak perempat final Wimbledon pada tahun 1997. Ia pensiun dari karier profesional pada tahun 2004.
Di ajang Olimpiade Barcelona 1992, Yayuk berhasil mencapai babak ketiga, mengalahkan Mercedes Paz dan Mary Pierce. Peringkat tertinggi terakhir yang diraih Yayuk adalah di Turnamen Birmingham tahun 1997, ia berhasil menembus final, walaupakhirnya dikalahkan Nathalie Tauziat dari Prancis. Sepanjang kariernya, Yayuk pernah mencatat kemenangan melawan petenis-petenis terbaik dunia antara lain; Martina Hingis, Amelie Mauresmo, Lindsay Davenport, Gabriela Sabatini, Anke Huber, Iva Majoli, Anna Kournikova, dan Mary Pierce. Wanita yang pernah mendapat penghargaan Atlet Terbaik dari mantan Presiden Soeharto ini, juga tercatat sebagai atlit terbaik versi SIWO PWI Jaya di tahun 1995.
Peringkat tertinggi yang pernah dicapainya adalah posisi ke-19 untuk bagian tunggal dan ke-9 untuk bagian ganda.
5. Utut Adianto
Adalah seorang pecatur yang sering dianggap sebagai yang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Ia adalah Grandmaster (GM) Indonesia berperingkat tertinggi di dunia saat ini.
Saat meraih gelar grand master, ia adalah pecatur Indonesia termuda yang berhasil mencapai prestasi ini, yaitu pada usia 21 tahun. Sejak saat itu, prestasi tersebut telah berhasil dilewati pecatur muda lainnya, Susanto Megaranto, yang menjadi GM pada usia 17 tahun. Utut sempat menjadi grand master super pada tahun 1995-1999, saat ELO ratingnya melebihi 2600.
Pada awal Juni 1994 pertama kali ia ke AS mengikuti pertandingan New York Terbuka dan Kejuaraan Dunia Terbuka di Philadelphia. Terus melanglang ke beberapa negara Eropa, mengikuti Grand Prix PCA di London. Hasilnya, ia menjuarai Biel Open, juara II di Luzern, dan juara III Biel Master.
Tahun 1995, ia menjuarai Zona Asia Pasifik di Genting Highland, Malaysia dan menyandang predikat Super Grand Master dengan peringkat Elo 2.600. Menduduki peringkat Elo 2.600 membuat kehidupan ekonomi Utut semakin baik. Pada 1997, Utut meraih prestasi terbaiknya dengan menduduki peringkat 39 dunia dengan Elo rating 2615.4. Elyas Pical
Adalah petinju Indonesia yang merupakan juara dunia pertama dari Indonesia. Pukulan hook dan uppercut kirinya yang terkenal cepat dan keras itu, membawa Pical ke puncak popularitas. Oleh pers, pukulan tersebut dijuluki sebagai "The Exocet"
Karir profesionalnya dimulai pada tahun 1983 dalam kelas bantam junior. Sejak itu, berturut-turut sederet prestasi tingkat dunia diraihnya, seperti juara OPBF setelah mengalahkan Hi-yung Chung asal Korea Selatan dengan kemenangan angka 12 ronde pada 19 Mei 1984 di Seoul, Korea Selatan. Atas kemenangan ini, Pical menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri.
Pada tanggal 3 Mei 1985. Ia merebut gelar juara IBF kelas bantam yunior (atau kelas super terbang) dari petinju Korea Chun Ju-do di Jakarta menjadikannya sebagai petinju pertama dari Indonesia yang menjadi juara dunia .
Sepanjang karier profesionalnya, rekornya adalah 20 kemenangan (11 KO), 1 seri, dan 5 kekalahan.
3. Chris John
Adalah seorang petinju Indonesia. Ia tercatat sebagai petinju Indonesia ketujuh yang berhasil meraih gelar juara dunia, setelah Ellyas Pical, Pulo Sugarray, Hengky Gun, Nico Thomas,Dominggus Siwalete, dan Suwito Nagola.
Chris John terjun ke dunia tinju profesional pada tahun 1998 dalam debut melawan Firman Kanda. Saat itu Chris John menang angka dalam pertandingan 6 ronde. Namanya kemudian melesat bagai meteor saat dia berhasil mengkanvaskan petinju idola saat itu, Muhammad Alfaridzi, dalam pertandingan menegangkan selama 12 ronde. Chris John sempat terkena knockdown dua kali di ronde pertama, tapi dia berhasil membalikkan situasi dengan memukul KO Alfaridzi pada ronde ke-12, sekaligus merebut gelar juara nasional kelas bulu.
Kesempatan emas bagi Chris John dan bangsa Indonesia tiba saat Chris John berkesempatan menantang Oscar Leon dari Kolombia pada 26 September 2003 di Bali. Chris John menang angka tipis (split decision) dalam pertandingan 12 ronde tersebut, dan dinyatakan berhak menyandang gelar juara dunia WBA sementara (interim title).
Tak lama, WBA "menghibahkan" gelar juara definitif (bukan lagi gelar interim) kepada Chris John, saat sang juara bertahan Derrick Gainer dari Amerika Serikat kalah angka dari Juan Manuel Marquez (Meksiko, juara IBF). Saat itu, sesuai peraturan badan tinju WBA, Marquez dinyatakan sebagai juara super (super champion) WBA karena berhasil menyatukan dua gelar WBA dan IBF, dan Chris John sebagai juara reguler.
rekor Chris John dalam karir profesionalnya hingga saat ini adalah 48 kemenangan (22 KO), 2 seri, dan belum pernah terkalahkan.
2. Susi Susanti
Pemain bulu tangkis putri terbaik Indonesia peraih medali emas olimpiade pertama bagi Indonesia saat pertama kalinya olah raga bulu tangkis dipertandingkan di ajang Olimpiade Barcelona 1992. Ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.
Pada awal kariernya di tahun 1989, Susi sudah berhasil
menjadi juara di Indonesian Open. Selain itu berkat kegigihan dan ketekunannya, Susi berhasil turut serta menyumbangkan gelar Piala Sudirman pada tim Indonesia untuk pertama kalinya dan belum pernah terulang sampai saat ini. Setelah itu ia pun mulai merajai kompetisi bulutangkis wanita dunia dengan menjuarai All England sebanyak empat kali (1990, 1991, 1993, 1994) dan menjadi Juara Dunia pada tahun 1993.
Susi Susanti juga mendapatkan penghargaan yang serupa dengan Legenda Bulu Tangkis Rudy Hartono yaitu Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama.
Walaupun telah puluhan gelar tingkat internasional ia raih, ada satu sikap yang tidak pernah hilang dari diri Susi Susanti. Ia selalu bersikap rendah hati dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik lagi. Baginya, kekalahan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru kesempatan untuk memperbaiki kemampuan dan menghindarkan dari sikap sombong. Sungguh satu sikap yang patut dicontoh oleh para generasi muda bangsa Indonesia.
1. Rudy Hartono
Inilah sang legenda bulu tangkis Indonesia, yang paling berprestasi di dunia. Ia pernah memenangkan berbagai kejuaraan dunia pada masa jayanya. hingga namanya tercatat di majalah Time "60 Years of Asian Heroes"
Prestasi yang pernah dicapainya Antara lain, Kejuaraan All England selama 8 kali pada tahun 1960'an dan 1970'an. 7 kali diantaranya dimenangkannya berturut-turut, rekor yang belum terpecahkan oleh pebulu tangkis mana pun hingga saat ini.
Menjadi juara World Championship tahun pada tahun 1980 dan membawa Timnas Bulu Tangkis Indonesia menjadi Juara Piala Thomas 4 kali berturut-turut Tahun 1970, 1973, 1976 dan 1979. belum termasuk kejuaraan dunia lainnya yang pernah dimenangkannya, seperti Denmark Open, Canada Open dan US Open. hingga menjadi pemain terbaik dunia.
Pria kelahiran 1949 ini pernah diabadikan namanya dalam Guiness Book of World Records pada tahun 1982 karena berhasil membawa Indonesia meraih juara All England delapan kali dan memenangkan Thomas Cup sebanyak empat kali.
Berkat nama besarnya di dunia bulutangkis, United Nations Development Programme (UNDP) menunjuk Rudy sebagai duta bangsa untuk Indonesia. UNDP adalah organisasi PBB yang berperang melawan kemiskinan dan berjuang meningkatkan standar hidup, dan mendukung para perempuan. Di mata UNDP, Rudy menjadi sosok terbaik sebagai duta kemanusiaan. Kiprahnya di dunia olahraga dan kerja kerasnya menjadi juara dunia menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda. “Ia menjadi teladan,” kata Ravi Rajan, Resident Representative of UNDP in Indonesia (Gatra 8 November 1997). Rudy Hartono juga pernah menerima Tanda Kehormatan Republik Indonesia Bintang Jasa Utama.
Daftar ini kami buat berdasarkan prestasi atlet di kancah dunia yang mengharumkan nama bangsa dan bidang olah raga yang diwakilinya termasuk popularitasnya di Indonesia. Memang ada beberapa atlet yang seharusnya termasuk dalam daftar atlet terbaik, namun karena sudah ada atlet dari cabang olah raga yang sama dalam daftar ini, maka tidak kami masukan, karena kami harus memasukan atlet dari cabang olah raga lainnya juga yang pernah mengharumkan nama bangsa.
Kami sepenuhnya berharap akan lahir atlet atlet baru yang prestasinya dapat menyamai atau bahkan melebihi mereka yang sudah lebih dulu berprestasi meengharumkan nama bangsa di mata dunia, yang tentu saja harus di realisasikan dengan sistem pembinaan yang baik dan serius dari semua pihak yang terkait, terutama pemerintah yang berkuasa.
Mohon maaf apabila ada kesalahan atau perbedaan pendapat, Kesediaan anda memberikan komentar, saran atau kritik sangat berharga bagi kami.
SANGAT BERMANFAAT INFONYA....
BalasHapusListening to it is certainly for you sportmania lot of your curiosity about the figure to ten athletes Muslims who never mengheobhkan the world
BalasHapustogel sgp